Halaman

Today

Dalam hidup ini kita tidak dapat melakukan hal yang besar, kita hanya dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

Jumat, 06 Maret 2020

Analisis Sistem Perangkat Lunak dan Analisis kebutuhan perangkat lunak

Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi komponen-komponennya dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen-komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.

Analisis mungkin adalah bagian terpenting dari proses rekayasa perangkat lunak. Karena semua proses lanjutan akan sangat bergantung pada baik tidaknya hasil analisis. Ada satu bagian penting yang biasanya dilakukan dalam tahapan analisis yaitu pemodelan proses bisnis. 

Model proses adalah model yang memfokuskan pada seluruh proses di dalam sistem yang mentransformasikan data menjadi informasi (Harris, 2003). Model proses juga menunjukkan aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses. Biasanya model ini digambarkan dalam bentuk Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD). DFD meyajikan gambaran apa yang manusia, proses dan prosedur lakukan untuk mentransformasi data menjadi informasi.

External Entity melambangkan sumber data (dari mana data berasal) atau penerima informasi (tujuan akhir dari data). Contoh external entity antara lain konsumen yang memesan suatu produk, manajer yang mengevaluasi laporan penjualan mingguan, dan lain-lain.

Proses adalah serangkaian langkah yang dilakukan untuk memanipulasi data, misalnya pengumpulan, pengurutan, pemilihan, pelaporan, peringkasan, analisis dan lain-lain.

Data store adalah tempat untuk menyimpan data untuk digunakan kemudian. Nama yang pada data store ini merupakan abstraksi dari data yang disimpan. Namun detil / item data apa saja yang ada, bagaimana cara akses, atau bagaimana mengorganisasinya tidak dijelaskan dalam notasi ini.

Data flow menunjukkan aliran data dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan data ini dapat dari external entity ke proses, antar proses satu dengan yang lain, dari proses ke data store. Dalam penggambarannya setiap data flow harus diberi label yang menunjukkan data apa yang mengalir.

Context diagram adalah DFD ruang lingkup dari sistem yang menunjukkan batas-batas sistem, external entitiy yang berinteraksi dengan sistem dan aliran data utama antara external entity dengan sistem. Context diagram menggambarkan keseluruhan sistem dalam suatu proses tunggal. Pada proses ini diberi notasi angka 0 untuk menunjukkan ini adalah level paling abstrak dari sistem. 

Selain itu ada tiga external entity yaitu customer, kitchen dan restaurant  manager. Ketiganya dapat berperan sebagai sumber data (dalam contoh di atas adalah customer) atau sebagai penerima informasi (dalam contoh di atas customer, kitchen, dan restaurant manager).

Data flow yang tampak pada gambar menunjukkan ada satu data flow yang masuk ke sistem dan ada tiga data flow yang keluar dari sistem. Masing-masing data flow diberi label yang menunjukkan data apa yang sedang mengalir.

Setelah context diagram terbentuk dengan benar maka langkah selanjutnya adalah merinci context diagram tersebut dalam DFD Level 0. DFD Level 0 adalah DFD yang merepresentasikan proses-proses, data flow dan data storage utama di dalam sistem. DFD Level 0 ini akan digunakan sebagai dasar untuk membangun DFD yang level dibawahnya (Level 1, 2, 3, .. dst) atau biasa disebut sebagai dekomposisi DFD.

Masing-masing proses diberi nomor kode 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0. Jumlah external entity harus tetap yaitu 3 demikian puladata flow yang keluar dan masuk (input dan output) ke dalam sistem harus sama dengan pada context diagram. Sedangkan data flow yang berada di dalam sistem (yang mengalir antar proses dan atau data storage) tergantung pada proses dan data storage yang terlibat.

Ada dua data storage yaitu Goods Sold File dan Inventory File. Kedua data storage ini digunakan untuk menyimpan data dari suatu proses. Data ini juga akan dibaca / diakses oleh proses yang lain. Sebagai contoh data storage Inventory File berisi data hasil proses 3.0(Update Inventory File). Data ini akan digunakan proses 4.0 (Produce Management Reports) untuk membuat laporan yang akan disampaikan pada Restaurant Manager. 

DFD level berikutnya yaitu level 1, 2 dan seterusnya diperlukan apabila level sebelumnya dirasa kurang detil. Sebagai contoh apabila DFD level 0 (Gambar 14.12) dirasa belum cukup detil menunjukkan arus data yang mengalir, maka dapat dibuat detilnya pada DFD level 1. 

Bagian yang harus didetilkan biasanya adalah proses. Detil pada level berikutnya, mungkin pada semua proses atau hanya pada proses-proses tertentu saja. DFD pada level 0 maupun level di bawahnya memiliki kesamaan aturan yang tersaji.

Analisis kebutuhan perangkat lunak Analisis kebutuhan perangkat lunak (software requirements analysis) merupakan aktivitas awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Untuk proyek-proyek perangkat lunak yang besar, analisis kebutuhan dilaksanakan setelah aktivitas sistem information engineering dan software project planning.

KEGUNAAN ANALISIS
Kegunaan analisis adalah untuk memodelkan permasalahan dunia nyata agar dapat dimengerti. Permasalahan dunia nyata harus dimengerti dan dipelajari supaya spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dapat diungkapkan. Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup produk (product space) dan pemakai yang akan menggunakannya. Analisis yang baik akan mengungkapkan hal-hal yang penting dari permasalahan, dan mengabaikan yang tidak penting.

Contoh analisis kebutuhan PERANGKAT LUNAK PERPUSTAKAAN 
ANALISIS KEBUTUHAN 
Kebutuhan Antar Muka Kebutuhan-kebutuhan untuk pengembangan perangkat lunak ini sebagai berikut: 
1. Perangkat harus mampu membaca data kunci pada saat proses pencarian, proses pemasukan data, perubahan data penghapusan data. 
2. Perangkat lunak yang akan dibangun harus mempunyai tampilan-tampilan yang familiar bagi pemakai. 
3. Perangkat lunak harus mampu menyimpan data yang dimasukan oleh operator ke dalam storage. 4. Ada proses dalam perangkat lunak yang mampu membaharui semua data yang disimpan dalam storage.

Kebutuhan Data Data yang diolah oleh perangkat lunak ini adalah: 
1. Data transaksi perpustakaan oleh semua fungsi oleh perangkat lunak yaitu tabel buku, tabel peminjam, tabel pengunjung dan tabel data pinjam. 
2. Data pinjam merupakan informasi yang akan memproses peminjaman buku, dari tabel peminjam dan tabel buku.

Kebutuhan fungsional Penjelasan proses fungsi adalah suatu bagian yang menyesiakan informasi berupa penjelasan secara terinci setiap fungsi yang digunakan untuk menyeselesaikan masalah. Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh perangkat lunak ini adalah:
1. Mengelola otoritas passode, yaitu data passcode yang dimasukan oleh operator dengan benar, dan selanjutnya memilih menu. Untuk malakukan aktifitas pekerjaan 
2. Mengelola peminjam, peminjaman buku oleh peminjam. 
3. Mengelola buku yang masuk ke perpustakaan, pemasukan buku dilakukan jika terjadi jika kondisi dan stok buku mulai tidak layak dan menipis, atau adanya sumbangan dari pihak kampus atau pengelola dan atau adanya buku baru yang sangat dibutuhkan sebagai referensi mahasiswa atau pengunjung. 
4. Mengelola pengunjung yang akan menjadi peminjam.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanx dah mau komen