Pengertian Vektor Dan Bitmap
Perkembangan dunia gambar digital dalam berbagai bentuk menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan image atau citra terhadap sesuatu objek atau benda. Perkembangan ini tak lepas dari semakin kencangnya laju perkembangan hardware pencipta image maupun pengelola hingga pencetakaan yang sangat bervariasi. Pengolahan gambar dasar sebuah obyek sampai pada menghasilkan pencitraan yang indah akan
sesuatu tak lepas dari cita rasa seni seorang desainer grafis. Adalah seorang desainer yang mampu menghasilkan desain indah bercita rasa seni tinggi dan mampu menampilkan pencitraan bagus atas sebuah obyek/produk. Seorang desainer mampu memperkirakan sebuah obyek dasar akan dipoles untuk menghasilkan karakter tertentu dengan kombinasi tertentu pula. Kemampuan seorang desainer grafis dalam era digital jelas tak bisa dilepaskan dari perkembangan perangkat lunak dan perangkat keras di bidang pengolahan digital image, mulai dari perangkat input, proses hingga outputnya.
Di sisi perangkat lunak, pengolah grafis termasuk kategori yang memiliki penggemar yang sangat banyak mengingat tingkat aplikatifnya yang relatif tinggi dibandingkan dengan misal, pemrograman atau jaringan. Software pengolah gambar secara umum terbagi dalam dua bagian besar meskipun tidak mutlak, yaitu pengolah vektor dan bitmap.
1. Vektor adalah serangkaian instruksi matematis yang dijabarkan dalam bentuk, garis, dan bagian-bagain lain yang saling berhubungan dalam sebuah gambar. Ukuran file relatif kecil dan jika diubah ukurannya (seperti gambar dibawah ini) kualitasnya tetap. Contoh file vektor adalah .wmf, swf , cdr dan .ai. Dan sering dipakai dalam membuat logo, animasi, ilustrasi, kartun, clipart dsb.
2. Bitmap adalah gambar bertipe raster. Mengandalkan jumlah pixel dalam satu satuan tertentu. Semakin rapat pixel maka semakin baik kualitas gambar. Sebaliknya jika dipaksa diperbesar akan terlihat pecah (seperti gambar dibawah ini). Besar file yang dihasilkan cenderung besar. Contoh bitmap adalah .bmp, .jpg, .gif.
Suatu foto atau gambar bisa direpresentasikan dengan format bitmap dalam ribuan titik <pixel> warna-warni yang membentuk suatu pola. Pada file bitmap dikenal dua istilah penting, yaitu :
1. Resolusi atau jumlah titik persatuan luas, yang akan mempengaruhi ketajaman dan detil file bitmap. Biasanya dinyatakan dalam satuan dpi (dot per inch).
2. Intensitas atau kedalaman warna, yang akan menentukan kualitas warna gambar secara
keseluruhan. Biasanya dikenal istilah 256 warna, high color, true color, gradasi abu-abu
(grayscale), serta hitam-putih (black & white).
Konsep Warna
Dalam pengolahan image, dikenal dua macam warna paling populer yangmenjadi standar
internasional, yaitu RGB dan CMYK.
1. RGB adalah singkatan dari Red-Green-Blue. 3 warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors). Dengan basis RGB, seorang desainer bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan tampil universal. Dasar warna ini menjadi standar pasti dalam konteks profesional, seorang desainer tidak bisa mengatakan sebuah warna berdasar pertimbangan subektif, misal: biru muda menurut orang awam adalah birunya langit di siang yang cerah, hal ini bisa jadi berbeda bagi orang lain dengan pertimbangan yang lain pula. Untuk menyamakan persepsi dalam definisi warna, perlu adanya standar internasional dalam konteks kerja profesional. Dengan standar RGB, seorang desainer dapat mengatakan warna dengan komposisi angka yang jelas, warna biru memiliki komposisi perpaduan antara unsur Red, Green, Blue dengan derajat angka untuk R : 115 – G : 221 – B : 240.
2. Standar warna internasional lainnya yang digunakan untuk dunia percetakan adalah CMYK yang merupakan Singkatan dari Cyan – Magenta - Yellow, dan K mewakili warna hitam. Seperti halnya RGB, CMYK menggunakan standardisasi warna dalam koordinat. Rangenya antara 0 - 100 sehingga kehadiran unsur K sangat menentukan. Berapapun koordinat CMY-nya, selama K-nya 100 maka warna tersebut akan jadi warna hitam. CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan diri dengan standar industri printing. Sampai saat ini dunia cetak-mencetak memakai 4 warna dasar dalam membuat warna apapun.
Penggunaan
Penggunaan perangkat lunak pengolah gambar ditujukan untuk dua kepentigan utama, untuk web dan cetak. Keduanya saling bertolak belakang, untuk cetak, ukuran besar dan kualitas terbaik adalah yang paling dominan. Sementara, hal paling utama dalam membuat grafis untuk web adalah menciptakan file sekecil mungkin. Web gambar cukup membutuhkan gambar RGB dengan resolusi 72 dpi, sedangkan untuk kebutuhan cetak memakai tipe (CMYK) dengan resolusi 300 dpi. Standar resolusi tersebut sudah umum dan berlaku secara luas. Nilai tersebut merupakan resolusi paling reliable untuk dapat dilihat dengan mata manusia. Jika resolusi semakin tinggi, mata manusia tidak akan dapat mengetahui bedanya. Oleh sebab itu, 300 dpi dianggap nilai yang cukup untuk
dicetak. Lain halnya dengan teks, dibutuhkan resolusi yang lebih besar yakni 400 dpi. Mengingat pada teks biasanya terdiri dari satu warna.
Resolusi dan size sangat mempengaruhi besarnya file. Contoh, pada sebuah gambar CMYK dengan ukuran 5 x 5 inch dan resolusi 300 dpi. Maka ukuran filenya kira-kira sebesar (5 x 300) x (5 x 300) =600 x 600 = 360000 = 8,58Mb (Silahkan cek kombinasi tersebut dengan aplikasi Photoshop).
Format Gambar
1. JPEG (Joint Photographic Expert Group) atau JPG. Format ini didesain untuk gambar-gambardengan keadalaman warna 24-bit. Merupakan file standar dan paling populer di internet danmedia cetak.
2. GIF (Graphics Interchange Format). GIF terbatas dalam 256 warna saja, tapi salah satu warnanya bisa dibikin ‘transparan’. Sehingga kita bisa meletakkan gambar dengan warna latar yang berbeda-beda. Selain itu dapat dipakai sebagai animasi.
3. PNG (Portable Network Graphics). Sebuah konsorsium yang terdiri dari berbagai perusahaan digital mengembangkan sebuah format baru yang disebut PNG. Merupakan jalan alternatif pengganti GIF dengan mencontoh metode kompresi gambar LZW. Sekarang ini semua browser
internet sudah mendukungnya. Format ini memiliki keistimewaan untuk menyimpan bermacammacam
kedalaman warna. Format baru ini tidak mengikis 'informasi' warna dalam gambar
seperti yang dilakukan JPG. PNG juga membolehkan 'transparan'. Pilihan yang umum dalam
mengekspor gambar dalam format PNG adalah PNG-8 dan PNG-24. Maksudnya kira-kira mirip dengan pilihan kita ketika mengekspor dalam GIF terdapat pilihan kedalaman 3 (yang artinya 8 warna), 4 (16 warna) atau 8 (256 warna).
4. TIFF (Tagged Image File Format). File yang dihasilkan adalah .tif, format ini sangat cocok digunakan untuk desktop publishing.
5. BMP (BitMap Graphics). Format kuno dan abadi ini telah dikenal ketika sistem operasi DOS dan Windows sampai sekarang. File yang dihasilkan adalah .bmp.